Orisinalitas menjadi salah satu mukjizat Al Quran

Pentingnya menjaga keorisinalitas dan ketersinambungan ajaran yang diterima dan didakwahkan Nabi Muhammad SAW melalui kitab suci Al Quran.  Hilangnya orisinalitas Al Quran, membuat ummat sulit memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang akan menjauhkannya dari petunjuk Allah SWT.

Isi Al quran akan tetap sama sebagaimana yang diturunkan sejak 14 abad yang lalu, dan senantiasa akan ada yang menghafal dan mengkoreksi isi Al Quran versi cetakan maupun versi digitalnya. Inilah bukti janji dari Allah SWT yang menjamin keaslian Al-Quran : Sesungguhnya  Kami-lah yang  menurunkan  Al -Quran,  dan sesungguhnya Kami benar-benar  memeliharanya .(QS. Al-Hijr : 9)

Seorang professor muda bernama Hendon mengatakan kepada Buya Hamka saat mengantar Hamka kelililing melihat pameran kitab suci klasik di Yale University, New Haven, Amerika pada bulan Oktober 1952. Ia berkata; Beruntunglah tuan orang Islam! Sebab tuan mempunyai Qur’an yang tidak usah diperkomitekan dan dipanitiakan, sebab tuan mempunyai bahasa suci yang aseli dan tetap. Bahkan bahasa Arab yang terpakai setiap harilah yang harus disesuaikan kepada Qur’an, bukan Qur’an yang harus disesuaikan kepada perkembangan bahasa.” (Hamka, Pelajaran Agama Islam, 171).

Disamping itu Al-Quran adalah mukjizat yang membuktikan bahwa manusia ini adalah hamba yang lemah dan memiliki Rabb yang harus diibadahi. Al-Quran memiliki mukjizat berupa keindahan susunan kata dan sekaligus memiliki kandungan yang luar biasa berupa hukum, aqidah dan kisah-kisah serta informasi masa depan yang sangat tepat.

Bahkan Al-Quran memberikan tantangan kepada manusia, yaitu tantangan bagi manusia semuanya dan para jin sekalipun agar membuat semisal Al-Quran, walau hanya satu surat saja. 

Sampai sekarang belum ada yang bisa menjawab tantangan ini, bahkan orang-orang pintar yang tidak percaya adanya tuhan dengan hanya mengandalkan kepintaran mereka, juga tidak bisa menjawab tantangan Al-Quran sampai saat ini.

Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain". (QS Al Israa: 88)


Sumber ArRahmah RumahFiqih



Share Artikel:

Related Posts

Previous
Next Post »