Aplikasi Tik Tok, memang ada gunanya ?

Microsoft perusahaan yang didirikan Bill Gates dan Paul Allen itu dikabarkan tersingkir mengakuisisi operasional TikTok secara global. Pasalnya ByteDance menolak tawaran untuk pembelian operasional TikTok di AS.

Sebagai salah satu aplikasi yang banyak digemari karena memudahkan dalam berinteraksi sosial di dunia maya. Wajar bagi perusahaan besar sekelas Microsoft tertarik untuk memilikinya. Berdasarkan laporan TikTok pengguna aktif TikTok hingga Juli 2020 sudah mencapai 689,17 juta user. 

Mengutip data Sensor Tower, Rabu (15/1/2020), TikTok menjadi aplikasi non-gaming kedua yang paling banyak diunduh pada 2019, tepat di bawah WhatsApp yang jadi aplikasi terpopuler di dunia. Secara angka, pendapatan TikTok mencapai angka USD 40 juta pada Desember 2019. Hal ini membuat TikTok jadi aplikasi non gaming nomor 7 dengan pendapatan tertinggi.

Aplikasi yang awalnya sempat dianggap alay kini telah bergeser menjadi aplikasi yang dapat meningkatkan kreativitas. Aplikasi ini mudah digunakan (user friendly) dan dimanfaatkan untuk membuat musik video, lipsync, dan lain sebagainya, tergantung dari kreativitas penggunanya. Video yang dibuat biasanya berdurasi pendek dan bisa diberikan efek spesial yang unik serta menarik.

TikTok sebagai aplikasi gratis pembuat video pendek menjadi pilihan karena tidak hanya menyajikan diversifikasi konten tetapi juga memiliki fitur editing yang mumpuni. Masyarakat dapat berkreativitas dalam menyebarkan pesan-pesan berdampak sosial dan positif melalui video pendek.

Aplikasi ini juga bisa menjadi alternatif media promosi, dengan memiliki ratusan juta pengguna aktif dan konten yang mudah dishare oleh penggunanya. Sehingga dapat diakses dan menjangkau masyarakat secara luas seperti instagram maupun media sosial lainnya.


Sumber CNBC Liputan6 Kumparan

Share Artikel:

Related Posts

Previous
Next Post »